Oleh : Fernanda
JagatSembilan.com | Bojonegoro – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro mengadakan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) dan Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) hari ini Senin (17/03/25). Acara itu diikuti oleh siswa kelas 3 Madrasah Aliyah (MA) Al Rosyid serta mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Al Rosyid Bojonegoro di Aula Pondok Pesantren Al Rosyid Jl. KH. R. Moh. Rosyid Bojonegoro Jawa Timur.
Dalam keterangannya kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda agar mencegah pernikahan dini dan mempersiapkan diri secara matang sebelum memasuki kehidupan rumah tangga.
Kegiatan itu menghadirkan narasumber dari Kemenag Bojonegoro, yaitu Ali Mustofa, M.H.I dan Muhammad Ulil Absor, S.Sos , yang membahas kriteria memilih pasangan ideal serta dampak pernikahan dini terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial. Kepala MA Al Rosyid, Ustadz Moch. Imron Rosyidi, S.Pd, juga turut hadir dan membuka acara dengan motivasi beliau.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kalian yang sedang memasuki usia remaja. Ikuti dan dengarkan dengan baik,” tutur Ustadz Imron.
Dalam penyampaian materi pertama tentang Kriteria menentukan pasangan idaman yang disampaikan Ali Mustofa, M.H.I menuturkan ada 5 Kriteria yang harus diperhatikan, yaitu kenali diri sendiri terlebih dahulu, tentukan nilai-nilai penting, perkembangan kesiapan emosional, cari yang mendukung pertumbuhan diri, evaluasi kesiapan finansial dan hubungan dengan keluarganya.
“Orang yang pesimis adalah Orang yang terbebani oleh bayang-bayang masa depan” tutur Ali Mustofa
Penyampaian materi yang kedua disampaikan oleh Ustadz Ulil tentang bahaya pernikahan dini. Beliau menyampaikan bahwa pernikahan telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
“Dalam pasal 7 ayat (1) disebutkan bahwa “perkawinan hanya diizinkan apabila laki-laki sudah mencapai umur 19 tahun dan perempuan mencapai umur 16 tahun”,” terang Ulil
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kemenag untuk menekan angka pernikahan dini di Bojonegoro, yang masih menjadi tantangan sosial bagi remaja. Dengan adanya BRUS dan BRUN, diharapkan generasi muda dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait masa depan mereka.