Jagatsembilan.com | Bojonegoro – Tiga lembaga yakni Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bojonegoro serta Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro hari ini, Kamis (04/05/2023) sepakat mengecam penembakan yang terjadi di Kantor MUI Pusat.
Penyataan itu disampaikan saat ada Manasik Haji massal di GOR Dabonsia Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.
“Kami semuanya mengecam dan mengutuk kejadian ini, semoga tidak terulang kembali,” kata KH. Alamul Huda Masyhur Ketua MUI Bojonegoro.
Tiga lembaga itu juga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Kepolosan Republik Indonesia.
“Kita juga berharap masyarakat tidak terprovokasi karena Khamtibmas adalah utama bagi kami,” tambah pegiat kedamaian lintas agama itu.
Dalam kesempatan itu juga disampaikan harapannya terkait Pengurus MUI se Indonesia tetap Istiqomah dalam melaksanakan amar makruf nahi munkar.
“Keumatan dan kebangsaan Indonesia harus tetap utuh dan Islam harus tetap menjaga ukhuwah.” pungkasnya.
Dalam pernyataan sikap itu, KH Alamul Huda Masyhur juga didampingi oleh Abdul Wahid Kepala Kemenag Bojonegoro dan Syaifuddin Idris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Bojonegoro.
Bahwa telah terjadi penembakan di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Pelaku tewas usai melakukan penembakan.
Kejadian tersebut berawal pada pukul 11.24 WIB, hari Selasa (02/05/2023). Awalnya, seorang pria yang belakangan diketahui bernama Mustopa (60) datang ke kantor MUI Pusat dan meminta bertemu dengan Ketua MUI. Oleh pihak keamanan kantor MUI Pusat tidak diperbolehkan.
Setelah dilarang Mustopa mengeluarkan senjata dan menembak pintu kaca dengan airsoft gun. Kemudian setelah melakukan penembakan, pelaku melarikan diri dan dikejar oleh keamanan MUI. Dalam pelariannya pelaku pingsan dan tewas.