Jagatsembilan.com | Bojonegoro – Berbagai keistimewaan ada di setiap malam-malam Bulan Ramadhan. Allah membuat keistimewaan itu.
Seperti diterangkan Kyai M. Taufiq Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Trucuk dalam kitab Durrotunnasihin halaman 18 disebutkan, :
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا اَدْرَكَ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَنَصَرَهُ عَلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ
Artinya: “Pada malam ketujuh, seakan-akan menemui zaman Nabi Musa AS dan menolongnya dari serangan Fir’aun dan Haman.”
Keistimewaan itu seharusnya bisa memotivasi setiap muslimin untuk lebih giat dalam melaksanakan amaliyah Ramadhan khususnya pada malam ketujuh.
Sebagai muslim seharusnya ghiroh atau semangat menjadi kelompoknya Nabi Musa itu ketika menjalankan amaliyah bulan Ramadhan malam ke 7