JagatSembilan.com | Bojonegoro – Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Ngasem hari ini, Minggu (04/08/2024) telah sampai pada puncak. Yakni dengan terpilihnya kembali KH. Abdul Kharis Masyhur sebagai Rois Syuriah dan KH. Nailin Fauz Misbah atau akrab disapa Gus Fauz sebagai Ketua Tanfidziyah MWC NU Ngasem.
Dalam wawancara cegat, Gus Fauz Ketua Tanfidziyah terpilih pada Konferensi VIII MWC NU Ngasem dalam keterangannya mengatakan, bahwa amanah itu dalam rangka sarananya dalam berkhidmat kepada NU.
“Maka kami minta doa sebesar-besarnya dari seluruh warga NU Kecamatan Ngasem, agar menjadi pemimpin sesuai yang diharapkan peserta Konferensi MWC NU Ngasem,” kata Gus Fauz.
Gus Fauz juga menjelaskan, program-program kerja yang akan dilaksanakannya. Menurutnya, semuanya sudah dibahas di komisi Program, Komisi Organisasi dan Komisi Rekomendasi.
“Yang jelas kepengurusan 2024-2029 sesuai dengan temanya, “Optimalisasi Kemandirian Ekonomi, Layanan Kesehatan dan Kaderisasi”,” terang Gus Fauz.
Gus Fauz yang juga Pengasuh Ponpes Asy Syakur Nglingi itu juga mengatakan, Kemandirian Ekonomi MWC NU sudah jalan dan akan diteruskan pada hal-hal yang lain.
“Termasuk tadi ada amanat untuk mendirikan KBIHU atau Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh,” tambahnya.
Pada kesempatan itu Gus Fauz, juga menjelaskan, untuk layanan kesehatan peserta Konferensi VIII menginginkan MWC NU Ngasem yang sudah mempunyai gedung klinik kesehatan harus beroperasi.
“Selain itu, juga harus mendirikan klinik-klinik di tempat lain, bahkan di Kecamatan lain, sehingga nanti klinik itu akan menjadi Rumah Sakit NU,” terangnya bersemangat.
Pada kaderisasi, Gus Fauz menceritakan, bagi sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan Ma’arif NU harus mendirikan Komisariat IPNU-IPPNU.
“Tadi dalam forum juga disampaikan, dalam satu tahun sekali harus ada minimal satu kali Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU),” tambahnya.
Gus Fauz menegaskan, semuanya tentang kemandirian ekonomi, tentang layanan umat termasuk ambulan tidak boleh berhenti.
“Bagaimana klinik berjalan, bagaimana kita berupaya kita punya rumah sakit NU. Untuk kaderisasi, seluruh Banom harus melakukan kaderisasi secara masif dan struktural.” pungkasnya.
