JagatSembilan.com | Bojonegoro – GOR Gayam hari ini menjadi saksi penutupan manis bagi gelaran historis Liga Bina Bulu Tangkis (Bintang) Bojonegoro 2025. Kompetisi bulu tangkis beregu anak pertama di Kabupaten Bojonegoro yang mempertemukan PB/klub terbaik, yang telah bergulir sejak Juli 2025, resmi berakhir dengan penuh gemuruh semangat dan air mata haru.
Inisiatif yang didukung penuh oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), bermitra dengan Ademos sebagai penyelenggara, serta mendapat dukungan masif dari PBSI Bojonegoro dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, sukses menjadi melting pot lahirnya talenta muda. Kompetisi ini tak hanya menguji keterampilan teknis, namun juga menempa mentalitas dan semangat kebersamaan anak-anak di Bumi Angling Darma.
Pertarungan sengit di seri final menutup rangkaian liga dengan dramatis. Di kategori Beregu Putra Anak, PB Mannah tampil dominan dan berhasil merebut gelar Juara 1, diikuti PB Bangkit di posisi kedua, dan PB Thanggul Djoyo sebagai Juara 3. Sementara itu, di kategori Beregu Putri Anak, PB Bangkit menunjukkan ketangguhannya di puncak podium, mengungguli PB Thanggul Djoyo (Juara 2) dan PB Mannah (Juara 3).
Reynand Abiyyu Fawwas, pemain dari PB Mannah (Juara Beregu Putra Anak), menyampaikan rasa haru bercampur bangga. “Semua pertandingan sangat seru dan menegangkan! Kami berjuang mati-matian di lapangan untuk nama PB Mannah. Liga ini mengajarkan kami bahwa di lapangan kita rival, tapi di luar lapangan kita semua teman. Kunci kemenangan kami adalah disiplin dan tidak pernah menyerah, bahkan saat poin sudah jauh. Gelar ini adalah hadiah terbaik untuk pelatih dan orang tua kami. Kami siap untuk Liga Bintang tahun depan dan akan mempertahankan gelar ini!” ujarnya penuh semangat. Jumat (17/10/2025).
Senada dengan Reynand, Syafilla dari PB Bangkit (Juara Beregu Putri Anak) merasakan euforia kemenangan tim. “Perjuangan kami sejak bulan Juli terbayar lunas. Ini bukan hanya kemenangan PB Bangkit, tapi kemenangan persahabatan dan kerja keras tim kami. Semangat kami adalah ‘satu jatuh, semua bangkit’. Terima kasih untuk EMCL dan Ademos yang telah mengadakan liga beregu ini. Rasanya berbeda! Kami jadi lebih kompak dan saling mendukung. Gelar ini adalah cambuk untuk kami agar tidak cepat puas dan terus berlatih demi mimpi membela Indonesia!” tegasnya.
Keberhasilan penyelenggaraan ini disambut baik oleh para mitra dan pendukung. Menurut Ketua Ademos, A Shodiqurrosyad, Liga Bintang ini adalah langkah strategis jangka panjang.
“Liga Bintang ini bukan hanya kompetisi, melainkan sebuah investasi jiwa pada masa depan Bojonegoro. Kami melihat kilau di mata setiap anak, semangat juang yang tak gentar, itulah bintang sejati yang kami harapkan lahir dari kompetisi ini. Ademos percaya, pembangunan daerah dimulai dari pemberdayaan akar rumput, dan anak-anak inilah fondasi kuatnya. Ini adalah langkah awal. Kami telah menanamkan benih, mari bersama-sama kita sirami agar kelak mereka tumbuh menjadi pohon prestasi yang menaungi nama Bojonegoro di kancah nasional, bahkan dunia,” tutur pemuda kelahiran Bojonegoro yang akrab dipanggil Arsyad, menekankan visi yang diemban Ademos.
Sementara itu, dukungan korporasi menjadi pilar penting atas terselenggarannya kompetisi ini. Joni Wicaksono, Public Government Affair (PGA) EMCL, menegaskan komitmen perusahaannya. “Dukungan EMCL terhadap Liga Bintang Bojonegoro adalah wujud komitmen nyata kami dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah operasi. Bulu tangkis adalah olahraga pemersatu bangsa, dan melalui ajang beregu ini, kami ingin menanamkan nilai kerjasama tim dan sportivitas sejak dini. Selamat kepada para juara dan seluruh peserta! Kalian adalah bibit emas Bojonegoro. Teruslah berlatih, karena masa depan bulu tangkis Indonesia ada di tangan kalian yang muda.”
Peran serta pemerintah daerah turut menjadi kunci kesuksesan. Eko Cahyono, Perwakilan Pemerintah Kecamatan Gayam, menyampaikan apresiasi. “Atas nama Pemerintah, kami bangga GOR kami menjadi panggung lahirnya atlet-atlet terbaik Bojonegoro. Antusiasme yang luar biasa ini membuktikan bahwa semangat olahraga di Gayam dan seluruh Bojonegoro sangat tinggi. Kami mengapresiasi sinergi EMCL, Ademos, PBSI dan Pemkab Bojonegoro. Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan positif seperti ini, menjadikan olahraga sebagai budaya dan gaya hidup sehat di setiap desa.”
Di balik sorak sorai kemenangan, terdapat hikmah dan semangat pantang menyerah. Shokip, Pelatih PB Satria Ngasem, yang timnya belum meraih Juara, melihat hasil ini sebagai modal berharga.
“Walau PB Satria Ngasem belum berhasil merebut gelar juara, pencapaian ini adalah bukti bahwa kerja keras anak-anak kami tidak sia-sia. Kebersamaan dan mental bertanding anak-anak telah terasah luar biasa melalui format beregu ini. Kami melihat potensi yang sangat besar. Kekalahan hari ini adalah bahan bakar untuk berlatih lebih keras lagi. Kami pulang membawa pengalaman berharga dan janji untuk kembali di tahun 2026 dengan tekad yang lebih membara. Selamat untuk para juara, kalian adalah inspirasi kami!” tutup Shokip, memberikan pesan yang menyentuh dan memotivasi.
Liga Bina Bulu Tangkis (Bintang) Bojonegoro 2025 telah menutup tirai, namun semangat dan persaudaraan yang terjalin akan terus menyala. Ajang ini tidak hanya mencetak daftar juara, tetapi menorehkan sejarah baru, membuktikan bahwa dari desa-desa di Bojonegoro, benih-benih harapan emas bulu tangkis Indonesia telah tertanam kuat, menunggu waktu untuk mekar dan mengharumkan nama bangsa.(Amin).