JagatSembilan.com | Bojonegoro – Pencarian terhadap Taslam (60) warga Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro yang tenggelam terpeleset dan terbawa arus Sungai Bengawan Solo sampai hari ini Sabtu (25/01/2025) masih belum ditemukan.
Hal itu diutarakan oleh Sugiyarto salah satu Tim SAR dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Bojonegoro.
“Pencarian terhadap korban dimulai dari Tempat Kejadian Musibah (TKM) dengan menyusuri Bengawan Solo menggunakan 6 LCR,” terang Sugiyarto.
Dia menambahkan, pencarian korban dengan menyusuri sisi kanan dan sisi kiri Bengawan Solo.
“Tadi sampai Jembatan Babat Lamongan juga masih nihil,” tambahnya.
Sementara itu drg Sofan Solikin sekretaris PC LPBINU Bojonegoro dalam keterangannya mengatakan, Relawan LPBINU yang ditugaskan mencari orang tenggelam di wilayah Bengawan Solo di kecamatan Kanor.
Menurut Dokter Sofan sapaan akrab dari drg. Sofan Solikin l, Ketua PC LPBINU Bojonegoro Drs Ahmad Multazam selalu menghimbau jajaran untuk bergerak iklas dan cepat tanggap.
“Alhamdulillah kita punya Relawan NU yang mau bergerak dengan rela dan tanpa mengeluh,” kata Dokter Sofan.
Menurut Dokter Sofan, Relawan LPBINU Bojonegoro sudah bergerak dari kemarin, Rabu (23/01/2025).
“Semoga gerakan para Relawan NU dan relawan lainnya termasuk dalam amal Sholeh. Aamiin.” pungkas Dokter Sofan.
Dari data yang didapatkan awak media jagatsembilan.com menyebutkan, pada Selasa (21/01/2025) sekitar pukul 15.00 WIB Taslam hendak mencari kayu bakar di tepian Bengawan Solo. Kemudian Taslam terpleset dan terbawa arus Bengawan Solo.
Puluhan Tim SAR gabungan yang dipimpin oleh BPBD Bojonegoro dari hari pertama sampai hari ke lima terus berupaya melakukan pencarian, bahkan pencarian sampai dengan Jembatan Babat Lamongan.