Jagatsembilan.com | Bojonegoro – Jajaran Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kalitidu hari ini Selasa, (23/05/2023) gelar koordinasi. Koordinasi tersebut berkaitan dengan sikap Pengurus terkait rencana kehadiran KH. Marzuki Mustamar Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Kegiatan dilaksanakan di Kantor MWCNU Kalitidu Desa Panjunan Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro.
Dimulai pada pukul 20.00 WIB, acara tersebut dihadiri oleh H. Mawahib Rois Syuriah MWCNU Kalitidu, K Abdul Rochim Khatib MWCNU kalitidu, Kyai Hamdan Wakil Khatib,
Sholihin Ashury, S. Pd, Ketua Tanfidiziah MWCNU, drg. Sofan Solikin Bendahara MWCNU, serta seluruh jajaran Pengurus MWCNU Kalitidu, dan Ketua Ranting NU se Kecamatan Kalitidu. Selain itu juga nampak Anjar Watus Sholihah, S. Sos.I Sekretaris Muslimat Kalitidu dan Pimpinan Banom NU lain se Kecamatan Kalitidu.
Kegiatan itu dipandu oleh Ustadz Sanusi yang juga wakil sekretaris MWCNU Kalitidu.
Pada Khutbah Iftitah disampaikan oleh H. Mawahib. Pada kesempatan itu H. Mawahib menginginkan Kantor MWCNU menjadi pusat kegiatan.
“Kantor ini harus selalu digunakan untuk berkegiatan,” katanya
Sementara itu Sholihin Ashury Ketua Tanfidziyah MWCNU Kalitidu dalam kesempatan itu menyampaikan, kita menyatukan konsep penyambutan hadirnya KH. Marzuki Mustamar di wilayah Kalitidu oleh Muslimat dan Fatayat Kalitidu.
“KH. Marzuki Mustamar akan hadir dalam acara turba Muslimat Fatayat yang direncanakan tanggal 28 Mei besok,” kata Pak Shol sapaan akrabnya.
Dirinya menambahkan untuk keamanan melibatkan Ansor Banser. Menurutnya berkaca pada acara yang berlangsung di Yayasan Pendidikan Islam Al Fattah Banser kurang. Sehingga agak kewalahan.
“Ansor Banser perlu diperbanyak dan juga perlu melibatkan element lain seperti linmas dan yang lain,” imbuhnya.
Selain itu Pak Shol juga mengatakan bahwa Suhu Muka Laut sedang tinggi. Hal itu memicu adanya El Nino. Ini Sumber dari LPBI NU Pusat ,Pria yang juga Guru itu menerangkan bahwa NU pada era kepemimpinan Gus Yahya Staquf Cholil adalah ormas.
“Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia politik praktis, kalau dirasa ada sesuatu informasi harus segera difilter atau tabayun,” tambah Pak Shol.
Anjar Watus Sholihah, S. Sos.I selaku Sekretaris Muslimat NU menyampaikan rutinan Turba itu biasanya pada Minggu Pahing Muslimat dan Fatayat.
“Karena menyesuaikan jadwal, akhirnya kita rubah menjadi Minggu Wage 28 Mei besok. Dan akan lebih besar karana berdasarkan kesepakatan akan dikemas menjadi Silaturahim MWCNU Kalitidu bersama seluruh Pimpinan Ranting NU Sekecamatan Kalitidu,” terang Bu Anjar sapaan akrabnya.
Pada kesempatan itu Bu Anjar juga mengatakan akan mengundang Bupati Bojonegoro, dan undangan akan dikirim segera.
“Pemberitahuan ke Kecamatan, Polsek dan Koramil sudah kita sampaikan, Alhamdulillah tidak ada kendala,” tambahnya.
Kyai Misbah Ketua Tanfidziyah Ranting NU Desa Pungpungan dalam sambutannya mengatakan, secara kompak Muslimat dan Fatayat baik tingkatan PAC maupun Ranting sudah berjalan koordinasinya.
“Kepanitiaan sudah terbentuk dan tugas sudah dibagi untuk acara turba dan hadirnya KH. Marzuki Mustamar,” kata Kyai Misbah.
Koordinasi berlangsung cukup hidup. Saut menyaut diskusi yang hadir begitu hidup. Mana poin usulan atau diskusi yang baik langsung dipakai.
