JagatSembilan.com | Bojonegoro – Sampah plastik adalah sampah yang paling dekat dengan masyarakat, hampir disetiap kegiatan setidaknya melibatkan penggunaan plastik. Misalnya, ketika membeli minuman atau makanan dalam kemasan yang biasanya menggunakan plastik, untuk membawanya pun juga menggunakan kantong kresek yang terbuat dari plastik. Hal tersebut adalah kebiasaan yang menimbulkan tingginya angka sampah plastik dikarenakan plastik tersebut hanya bersifat sekali pakai lalu dibuang.
Penggunaan sampah plastik yang terus menerus dan berlebihan bisa mengakibatkan pencemaran air dan tanah, polusi udara, bahaya banjir, mengacaukan proses rantai makanan dan pemanasan global atau perubahan iklim.
Untuk mengatasi sampah plastic, baiknya masyarakat segera menerapkan solusi pengelolaan prinsip 3R yakni memakai ulang(reuse), mengurangi pemakaian plastic(reduce), dan mendaur ulang(recycle).
Tim dari Universitas Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur yang diketuai oleh Bu Amalia Ma’rifatul Maghfiroh S.SI., MT dosen dari prodi Teknik Industri dapat menyulap limbah sampah plastik menjadi produk furniture yang aesthetic dan Useable. Kegiatan pengolahan limbah ini dapat mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar, agar tak terbuang ke sungai-sungai dan hutan. Tim dari Universitas Bojonegoro membuat alternatif untuk pengelolaan dan pemanfaatan sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang menjadi kerajinan dan produk siap pakai, yakni Ecobricks.
Tm Unigoro juga melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan pembuatan ecobrick dan mengajak para siswa-siswi dari MTs Abu Darrin Bojonegoro hari Sabtu (19/08/2023). Ha itu untuk melakukan pengolahan limbah plastik agar dapat menanggulangi sampah plastik diarea Madrasah. Pelatihan ini disambut dengan baik oleh bapak ibu guru serta siswa siswi MTs Abu Darrin Bojonegoro.
Ecobricks sendiri merupakan sebuah inovasi sederhana yang dikembangkan sebagai upaya pengelolaan limbah plastik. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi sampah plastik atau kertas, yang telah dibersihkan dan dikeringkan, kemudian dipadatkan untuk mendapatkan bata bangunan yang dapat digunakan secara terus menerus. Karena dikembangkan dari bahan dasar limbah plastic,ecobrick ini memiliki sifat tahan air,kuat,dan awet. Namun, yang terpenting dari solusi ini adalah untuk memberikan kesadaran kepada semua orang akan masalah ini danalternatif regeneratifnya, yang disebut transisi plastik
Dengan adanya pengolahan sampah plastik digunakan sebagai ecobrick , masyarakat tidak lagi menyepelekan masalah sampah yang menimbun dan mau aktif dalam memanfaatkan kembali sampah yang mereka hasilkan.