JagatSembilan.com | Bojonegoro – Sebanyak 100 siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 36 Bojonegoro mengikuti kegiatan outing class di wisata edukasi Galeri Bengawan, Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025).
Kegiatan belajar di luar ruang ini menjadi bagian dari penerapan kurikulum deep learning, yang dirancang untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih mendalam, kritis, dan kontekstual bagi para siswa.
Galeri Bengawan sendiri merupakan destinasi edukasi sekaligus ruang pamer yang menampilkan berbagai peninggalan arkeologis dari aliran Sungai Bengawan Solo. Di dalamnya tersimpan beragam artefak seperti perahu kuno sepanjang 25 meter, uang kepeng, manik-manik, fosil, hingga benda-benda sejarah lainnya.
SRMA 36 Bojonegoro merupakan bagian dari program pendidikan gratis berasrama yang digagas oleh pemerintah pusat di bawah arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Tahun ajaran perdana sekolah ini dimulai sejak 15 Agustus 2025 dengan jumlah siswa 100 orang, terdiri dari 46 laki-laki dan 54 perempuan. Program ini diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Guru SRMA 36, Dian Rahmati, menjelaskan bahwa kegiatan outing class menjadi bagian rutin dari program sekolah.
“Ini juga menjadi salah satu kegiatan outing class yang akan dilaksanakan setiap bulan di sekolah rakyat 36 Bojonegoro,” ujarnya.
Menurut Dian, kegiatan semacam ini bertujuan agar para siswa lebih mengenal sejarah dan kebudayaan daerahnya sendiri.
“Karena, dari total jumlah 100 siswa di SRMA 36 berasal dari 28 kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro,” imbuhnya.
Kegiatan outing class kali ini merupakan hasil koordinasi antara SRMA 36 dan Dinas Kebudayaan serta Pariwisata Kabupaten Bojonegoro. Rangkaian kunjungan dimulai dari Pusat Informasi Geopark (PIG) di Jalan Panglima Sudirman, dilanjutkan ke Galeri Bengawan di Desa Padang, dan diakhiri di situs rumah tua di Kecamatan Padangan.
“Melalui kegiatan semacam ini, semoga anak-anak bisa lebih mengenal tentang sejarah dan kebudayaan Bojonegoro,” tandas Dian Rahmati.
Sementara itu, Cahyono Adi Saputro, siswa asal Desa Sarirejo, Kecamatan Balen, mengaku sangat senang bisa belajar langsung di lokasi bersejarah.
“Saya merasa senang bisa berkunjung di wisata edukasi atau galeri Bengawan,” ucapnya.
“Jujur saya baru tahu kalau ada wisata edukasi, meskipun tempat ini berada di kabupaten kelahiran saya. Alhamdulillah bersama seluruh teman-teman sekolah rakyat, hari ini kami bisa lebih mengenal sejarah dan kebudayaan Bojonegoro,” lanjutnya.
Ungkapan serupa disampaikan Andika Dwi Juliani, siswi asal Desa Jawik, Kecamatan Tambakrejo. Ia tampak antusias mendengarkan penjelasan pemandu wisata tentang sejarah dan artefak yang tersimpan di galeri tersebut.
“Perasaan saya sangat bangga bisa berkunjung di galeri Bengawan. Ternyata, Kabupaten Bojonegoro menyimpan banyak sejarah dan budaya. Sebagai generasi bangsa, sudah sepatutnya kami mengerti nilai-nilai sejarah, khususnya yang ada di tanah kelahiran,” tuturnya.
“Tadi kami juga mendapat banyak pengetahuan tentang geopark dari pusat informasi geopark (PIG). Yang jelas saya sangat senang bisa mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Bojonegoro bersama teman-teman sekolah rakyat 36,” tambahnya.
Aji Supangat, siswa asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, juga menyampaikan apresiasinya.
“Bagi kami ini merupakan kegiatan outing class yang sungguh bagus. Selain bisa lebih mengenal sejarah, yang paling penting kami bisa mengerti bahwa Bojonegoro memiliki kekayaan sejarah budaya yang tidak kalah dengan daerah lain,” katanya.
Ia pun menambahkan, kegiatan kali ini akan ia dokumentasikan dalam bentuk video vlog sebagai bagian dari tugas belajar.
“Sesuai dengan tugas yang diberikan guru sekolah rakyat 36, dari perjalanan kunjungan ini nanti akan saya jadikan naskah dalam video vlog,” tukas Aji.
Sebagai informasi, mulai 1 Oktober 2025 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menetapkan tarif tiket masuk Galeri Bengawan sebesar Rp5.000 per orang. Wisata edukasi di Desa Padang, Kecamatan Trucuk ini buka setiap hari mulai pukul 07.30 hingga 16.00 WIB.