Jagatsembilam.com | Bojonegoro – Organisasi Masyarakat (Ormas) Rejo Semut Ireng, sebuah organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pertanian di Bojonegoro, menyatakan prihatin dengan harga gabah yang merosot di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan oleh Bulog. HPP gabah kering pedesaan (GKP) yang berlaku sejak 15 Januari 2025 adalah Rp 6.500 per kilogram.
Lulus Setiawan, SH, Koordinator Rejo Semut Ireng Bojonegoro, mengungkapkan bahwa harga gabah saat ini hanya berkisar antara Rp 5.100 hingga Rp 5.300 per kilogram.
“Ini sangat melukai perasaan rakyat, khususnya petani Bojonegoro,” kata Lulus.
Rejo Semut Ireng memiliki lebih dari 18.630 kepala keluarga (KK) anggota yang terdiri dari petani di kawasan pinggir hutan dan beberapa kecamatan di Bojonegoro. Lulus Setiawan mengkritisi komitmen Bulog dalam proses pembelian gabah dari petani saat ini.
“Sebagai mitra masyarakat dan pemerintah daerah Bojonegoro, kami menyayangkan harga gabah yang tidak sesuai dengan HPP. Kami berharap Bulog dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Lulus.
Rejo Semut Ireng menyerukan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) Bojonegoro, Satgas Pangan Bojonegoro, dan Perum Bulog Bojonegoro untuk segera menindaklanjuti keadaan ini.
“Di tengah kondisi ekonomi saat ini, kami berharap Bulog dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkas Lulus.