JagatSembilan.com | Setelah muncul gelombang kecaman dari berbagai kalangan, termasuk dari PC GP Ansor Bojonegoro, pihak Trans7 akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada KH. Anwar Manshur Lirboyo beserta keluarga besar, pengasuh, santri, dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
Permohonan maaf itu disampaikan oleh Andi Chairil, Production Director Trans7, melalui sebuah video yang diunggah di platform TikTok (https://vt.tiktok.com/ZSUPxN5QL/). Dalam video tersebut, Andi Chairil mengakui adanya kelalaian dalam proses penyiaran program yang sempat menimbulkan persepsi negatif terhadap pesantren dan ulama.
“Kami ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Anwar Manshur beserta keluarga besar, para pengasuh, serta para santri dan alumni dari Pondok Pesantren Lirboyo,” ujar Andi Chairil dalam video tersebut. Selasa (14/10/2025).
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak berlepas tangan dari kesalahan itu, meskipun materi yang disiarkan berasal dari pihak luar. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena kurangnya ketelitian dalam proses penyensoran dan peninjauan konten sebelum tayang.
“Kami mengakui kelalaian dalam isi pemberitaan itu dengan tidak melakukan sensor yang mendalam secara teliti terhadap materi dari pihak luar. Namun kami tidak berlepas tanggung jawab atas kesalahan tersebut,” jelasnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Trans7 telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada salah satu putra KH. Anwar Manshur, yakni Gus Adib, pada Senin malam. Permohonan maaf resmi juga telah dikirim melalui pesan WhatsApp dan akan segera disusul dengan pengiriman surat fisik (hard copy).
“Untuk ke depan, hal ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami agar lebih teliti, dan untuk bisa memahami hubungan antara para santri dengan para kiai, para pengasuh, serta para alumninya. Sekali lagi kami mohon pintu maaf sebesar-besarnya,” tambah Andi Chairil.
Sebelumnya, muncul berbagai kecaman terhadap Trans7, termasuk dari PC GP Ansor Bojonegoro melalui Ketua Mochamad Nurwahyudi dan Ketua Rijalul Ansor Misbahul Munir mengecam keras tayangan di salah satu program Trans7 yang dinilai telah menistakan marwah pesantren dengan menampilkan potongan video KH. Anwar Manshur tanpa konteks utuh.
Gerakan moral bertagar #BoikotTrans7 pun merebak di berbagai platform media sosial sebagai bentuk solidaritas terhadap para ulama dan pesantren.
Dengan adanya permohonan maaf resmi ini, publik berharap agar kejadian serupa tidak terulang, serta menjadi pelajaran penting bagi media untuk lebih berhati-hati dan menghormati peran para ulama sebagai penjaga moral bangsa.(Amin)