JagatSembilan.com | Bojonegoro – Mochlasin Afan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Bojonegoro sikapi netizen yang bilang pengeprasan bantuan combi tidak pro petani.
Dirinya mempertanyakan “Dia membacanya dari mana?” Tanyanya, Selasa (19/09/2023).
Mas Afan sapaan akrabnya menjelaskan, Dia kan tidak pernah terlibat dalam rapat-rapat anggaran. Dia membacanya di luar. Dia tidak pernah paham bahwa dinamika pembahasan itu seperti apa. Kalau tidak pro, pertanyaannya adalah apakah dengan menganggarkan combi yang nilainya ratusan juta itu satu unit, sudah pro petani?
“Karena yang terjadi justru itu mendukung para pengusaha bukan petani,” jelas Mas Afan.
Mas Afan juga mempertanyakan yang menikmati siapa? Kita kan minta dari Dinas Pertanian, untuk mengevaluasi terkait dengan apakah bantuan combi yang pernah diberikan itu memang betul-betul dirasakan manfaatkan oleh petani?
“Tapi evaluasi dari kawan-kawan malah menguntungkan pengusaha,” tambah Pria yang juga Ketua Fraksi Demokrat itu.
Mas Afan juga menjelaskan, penolakan terkait dengan combi itu terkait dengan bagaimana tata kelola penganggaran yang baik dan benar.
“Eksekutif itu tidak mampu menjelaskan mengenai kelompok mana saja yang diberi combi. Mereka tidak mampu menjelaskan. Padahal prinsip penganggaran yang baik dan betul itu yang mau di keluarkan harus jelas peruntukannya. Untuk siapa untuk kelompok apa? Alamatnya di mana, kan begitu. Tidak bisa lantas itu ditentukan nanti. Kita khawatirnya pada saat mereka tidak mampu menjelaskan mengenai peruntukan combi itu untuk kelompok mana, alamatnya di mana, itu nanti disalahgunakan untuk kepentingan politik,” imbuhnya.
Selain itu Mas Afan juga menjelaskan, adanya kasak-kusuk dan desas-desus yang didengar oleh kawan-kawan Banggar.
“Mereka yang sanggup membuat kontrak politik dengan orang tertentu dengan partai tertentu dikasih hibah combi. Kan gak bener, ini prinsip penganggaran yang gak betul ini prinsip tata kelola yang baik, makanya kita tolak,” tegasnya.
Mantan aktifis NGO itu juga menjelaskan, sepanjang eksekutif bisa menjelaskan mengenai peruntukan combi itu, kita tidak ada persoalan.
“Jadi Public di luar kita pingen mereka cerdas dalam menyikapi, artinya jangan sepotong-sepotong dan tidak utuh dalam memahami sebuah persoalan. Bagaimana perdebatan sampai tiga jam lebih itu disimpulkan hanya berdasarkan asumsi,” pintanya.
Terkait ajakan netizen yang mengajak public untuk tidak memilih salah satu anggota DPRD, Mas Afan menanggapi bahwa keputusan pengeprasan bantuan combi merupakan keputusan kolektif Banggar.