Home / Energi / Headline / Inspiratif / Peristiwa

Kamis, 13 Maret 2025 - 12:05 WIB

Bahas Raperda Dana Abadi Migas Formulasikan Akuntabilitas dan Pengawas Publik, BI Gelar Workshop

JagatSembilan.com | Bojonegoro – Bagi Bojonegoro Institute (BI), menginisiasi keberadaan Dana Abadi Migas sudah jadi spirit juang dari zaman ke zaman. Tahun ini tahun 2025 BI kembali mengawali perjuangan itu dengan menggelar workshop dengan berbagai multi stakeholder terkait.

Sejumlah pihak hadir dalam agenda bertajuk Workshop Inisiasi Kebijakan Dana Abadi Daerah yang diadakan Bojonegoro Institute (BI) di Fave Hotel Bojonegoro (12/3/2025). Acara didukung Ford Foundation tersebut, dihadiri Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, Ketua DPRD Bojonegoro, Abdulloh Umar, Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kementerian Dalam Negeri, Dr. Hendriwan, M.Si.

Selain itu, hadir pula Program Officer at Ford Foundation for Natural Resource and Climate Change (NRCC), Maryati Abdullah; peneliti praktik global kebijakan Dana Abadi Migas, Emanuel Bria, sejumlah perwakilan Perangkat Daerah, pegiat NGO, akademisi, kelompok perempuan, disabilitas dan lainnya.

Tujuan adanya Dana Abadi Migas ini, bertujuan memastikan keberlangsungan pemanfaatan pendapatan Migas untuk keberlanjutan pembangunan daerah. Sehingga, dapat dirasakan lintas generasi. Agar kelak generasi mendatang tidak hanya mewarisi cerita kejayaan industri Migas di daerah, tapi dapat menerima manfaat dari Dana Abadi yang telah dipersiapkan untuk mereka.

Maryati Abdullah menyatakan, Ford Foundation telah menjalin kerjasama dengan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan mendukung Bojonegoro Institute (BI) untuk pelaksanaan program pengembangan pengelolaan Migas yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Baca Juga  Sungai Bengawan Solo Meluap, 11 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro Terendam

Menurut Maryati, Bojonegoro menjadi satu-satunya kabupaten yang mampu berinovasi dalam membentuk Dana Abadi Migas. “Bojonegoro menjadi pelopor Dana Abadi Migas di Indonesia. Karena itu, Bojonegoro harus bersiap-siap menjadi contoh untuk daerah lain.”

Lebih jauh Maryati menegaskan, sejauh ini, Bojonegoro merupakan pelopor pembentukan dan pengelolaan Dana Abadi di Indonesia. Maryati menjelaskan, pihaknya begitu bangga karena di tingkat daerah, Bojonegoro menjadi yang

pertama menyisihkan pendapatan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas untuk Dana Abadi. Ia berharap, kedepan terjadi scale-up pembelajaran antar daerah, di mana, Bojonegoro sebagai pelopor mampu menjadi percontohan daerah-daerah lainnya.

“Bojonegoro sebagai daerah pelopor, harus menjadi contoh daerah-daerah lainnya,” tegas Maryati.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono dalam sambutannya menyatakan, Bojonegoro merupakan kabupaten penyangga Migas Nasional, sekitar 25 persen produksi minyak dalam negeri berasal dari lapangan migas yang ada di kabupaten bojonegoro.

Namun, Bupati menegaskan bahwa migas merupakan sumber daya yang tidak terbarukan. Artinya, jika diproduksi terus menerus, akan berkurang dan habis. Karena itu, harus dipersiapkan mekanisme mengawetkan sumber daya ini, agar bisa dirasakan lintas generasi.

Baca Juga  Peringati Hari Pahlawan, LPBINU Dander dan MA Sirojul Hikmah Laksanakan Bersih Makam & Tahlil

“Migas sewaktu-waktu akan habis, maka harus dipersiapkan Dana Abadi untuk menjaga keberlangsungan manfaatnya,” ucap Bupati.

Setyo Wahono, menyampaikan terima kasih pada BI yang telah mengadakan workshop Inisiasi Dana Abadi. Orang nomor satu di bojonegoro ini juga berharap dukungan dan masukan para pihak untuk penyempurnaan Raperda.

Dewan Pembina Bojonegoro Institute (BI), Joko Purwanto menyatakan, BI telah melakukan pengawalan, baik dalam bentuk advokasi maupun sosialisasi Dana Abadi Migas (Oil Fund) sejak lama. Tepatnya sejak 2012 silam.

Artinya, kata Joko, apa yang dilakukan BI ini bukan sesuatu yang baru. Dan sejak lama pula, pembentukan Dana Abadi ini sudah menjadi kegelisahan kolektif atas keberadaan berkah-musibah Migas. Karena itu, dia berharap agar pemerintah mampu menyusun Perda Dana Abadi yang berkualitas, terutama berkaitan dengan aspek transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan penggunaan Dana Abadi.

“Pemerintah harus hadir di setiap kegelisahan masyarakat, BI menjembatani hal itu. Dalam hal Dana Abadi Migas, Raperda telah diinisiasi sejak lama. Kami berharap forum ini mampu memperkuat Rancangan Perda (Dana Abadi) tersebut,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Headline

Dukung Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas Polsek Bubulan Cek Lokasi Pemanfaatan Pekarangan Bergizi

Ekonomi & Bisnis

RDP dengan Dirjen Migas dan IKFT, Ratna Juwita Pertanyakan Efektifitas Previllage HGBT

Headline

Menuju Indonesia Unggul, Relawan Bersama Ganjar – Mahfud Bojonegoro Dideklarasikan

Headline

Hadiri FKP Rencana Awal RKPD 2026, Ini yang disampaikan Ketua DPRD Bojonegoro

Headline

Kebakaran Kandang, 38 Ribu Ayam Hangus Terbakar

Headline

Hukum Boikot Produk israel dan Sekutunya menurut Hasil Bahtsul Masail LBM NU Bojonegoro

Headline

Eksaminasi Publik : BA KPU Bojonegoro Tentang Debat, Masih Berlaku dan Mengikat Semua Pihak 

Headline

Organisasi Nahdlatul Ulama atau NU