jagatsembilan.com | Bojonegoro – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro siap melaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab). Agenda organisasi yang berisi perencanaan dan pelaksanaan program serta pemilihan ketua itu akan dilaksanakan pada mulai tanggal 24 Pebruari mendatang 2023 mendatang.
Adapun dari penjaringan Calon Ketua PMII Bojonegoro muncul empat calon. Yakni Kesi Handayani, M. Fahrozi Aziz, M. Abid Abdullah dan Danang Prasetyo. Sedangkan Konfercab PMII Bojonegoro yang ke XVII ini mengusung tema “Diaspora PMII Untuk Negeri”.
Sedangkan tempat pelaksanaan akan ditempatkan di Pondok Pesantren Dungmas Desa Kedungrejo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Bojonegoro.

Khoirul Ikhsan Ketua Panitia kegiatan tersebut menyampaikan, Diaspora diambil sebagai tema karena kader PMII beragam keahlian.
“Harapannya dengan Konfercab PMII Bojonegoro ini akan melahirkan satu program dari kepengurusan kedepan yang bisa mewadahi kader yang ada,” kata Khoirul Ikhsan melalui ponselnya.

Terpisah Ahmad Taufiq, S. Hi, M. Si Sekretaris Pengurus Cabang Ikatan Alumni (IKA) PMII mengatakan, sesuai dengan tema Diaspora PMII untuk Negeri, Konfercab adalah momentum tepat untuk merumuskan gagasan besar yang akan dikontribusikan untuk negeri.
“Idealnya, dalam konfercab PMII mulai merumuskan, minimal mendiskusikan gagasan tentang bentuk Diaspora untuk negeri. Diaspora yang dimaksud bisa berupa pemetaan akan profiling kader yang hendak dicetak oleh PMII. Apakah akan melahirkan sosok akademis yang handal, adviser masyarakat mustadhafin yang Tangguh, jurnalis yang kritis transformatif, agamawan yang kontektualis, dan lain sebagainya,” kata Sahabat Taufiq sapaan akrabnya.
Sahabat Taufiq yang juga Dekan Fisip Universitas Bojonegoro (Unigoro) itu melanjutkan, seyogyanya dalam Konferensi itu mulai dirintis dan didesain.
“Dimulai dari pemetaan potensi kader, penyusunan roadmap diaspora peran, hingga Langkah-langkah strategis operasional. Muara dari semua ini adalah agar saat kader mentas dari pengkaderan PMII, mereka sudah mempunyai bekal untuk mengabdi, dengan segala keahlian yang dimilikinya, yang masih memiliki karakteristik dengan PMII,” tambah mantan Ketua Umum PMII Bojonegoro itu.
Menurutnya, Ini memang tugas yang cukup berat. Tapi setidaknya, PMII Cabang Bojonegoro bisa memulainya dengan menawarkan gagasan besar ini.
“Agar menjadi isu dan diskusi hangat hingga level yang lebih besar dan luas. Hal ini juga relevan dengan visi besar NU menuju abad kedua yang ingin membangun peradaban. Dan PMI bisa memulainya dengan Langkah kecil, menyiapkan segala bentuk Diaspora peran, untuk negeri.” pungkasnya.