jagatsembilan.com | Bojonegoro – Momen hari tanam pohon yang setiap tanggal 28 November adalah momentum dimana setiap orang diharapkan melakukan aksi tanam pohon. sebagai upaya menjadikan lingkungan yang lebih baik.
Kita ketahui bersama bahwa perubahan iklim selalu menjadi kambing hitam dalam setiap bencana hidrometeorologi yang terjadi seperti cuaca ekstrim, kekeringan, banjir bandang, dan lain-lain. Ini adalah dampak dari berkurangnya tutupan lahan dan area hijau terus menerus terjadi setiap tahunnya.
Sebagai upaya mengurangi dampak tersebut, Pemerintah, perusahaan, aparat penegak hukum, dan masyarakat harus bersinergi dan gerak bersama. Karena perbaikan lingkungan tidak akan bisa berhasil jika dilakukan sendiri sendiri.
Sebanyak 56 organisasi/instansi/lembaga peduli lingkungan yang tergabung dalam GELAR #3 hari ini (27/11/2022) melakukan aksi penanaman di 13 titik. Penanaman itu tersebar di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.
Sebanyak 10 ribu pohon ditanam dalam kegiatan itu. Pohon yang ditanam jenis Jambu Air Citra, Nangka, Sengon, Jati, Juwar, Trembesi, Beringin, Alpukat, Kopi, mahoni, jengkol, Kelengkeng, sawo, jeruk.
Jenis pohon tersebut dipilih berdasar lokasi penanaman. Seperti saat penanaman di embung, sendang dan sungai maka tanaman konservasi air seperti trembesi dan beringin menjadi pilihan.
Konsep kombinasi tanaman konservasi dengan tanaman buah menjadi pilihan. Karena disamping melestarikan lingkungan juga masyarakat dapat mengambil manfaat ekonominya saat berbuah nanti.
Selain itu, beberapa lokasi penanaman dilakukan di hutan kawasan perlindungan setempat. Seperti tanah desa yang direncanakan sebagai agrowisata, sepanjang jalan desa. Selain itu juga di wilayah lahan kritis seperti tanah kosong dan yang berpotensi terjadi longsor.
Kampanye berupa penyampaian kalimat motivasi oleh para stakeholder juga dilakukan. Hal itu untuk membekali para relawan akan pentingnya memberikan contoh nyata akan kecintaan terhadap lingkungan. Dengan bukti melakukan penanaman dan merawatnya.
Apel utama di Bojonegoro di Desa Pungpungan Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Apel itu dipimpin langsung oleh Rizal Zubad selaku koordinator utama GELAR.
Sedangkan di Tuban bertempat di Sendang Maibit. Apel di Tuban dikoordinir oleh Imam Muqroni selaku Koordinator Lapangan GELAR Tuban. Apel di Tuban dipimpin langsung oleh Ahmad Rifan, Ketua Karang Taruna Rembang.
Sinergi dengan beberapa pihak
Beberapa stakeholder yang hadir di Bojonegoro dan Tuban diantaranya Perwakilan dari Pemerintah Kabupaten, Dinas Lingkungan Hidup, Cabang Dinas Kehutanan Bojonegoro, Pemerintah Desa dan Kecamatan Setempat, perwakilan KODIM 0813 Bojonegoro, perwakilan Polres Bojonegoro, Perhutani Bojonegoro.
Ke 56 organisasi tersebut diantaranya IDFoS Indonesia, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU).
Selain itu juga ada eL-SAL, CDK Bojonegoro, Perhutani Bojonegoro, KODIM 0813 Bojonegoro, Ademos Indonesia, Nurul Hayat, Lazis Nu, Lazis Mu, LAKPESDAM Bojonegoro.
Selain itu juga Oi Bojonegoro, Alas Institute, LIMA 2B, TAGANA, Aliansi Mahasiswa Tuban Bersatu, Karang Taruna, FOZ Forum Zakat, Smartfren Community, KOPRI Bojonegoro.
Dan ada PMII Cendekia, PK PMII Universitas Bojonegoro, GJB, P.A.ACARINA, PALASE, BRIGPALA, SMANTIGAPALA, Argopala, Gemapala, Rakyat Bantu Rakyat BJN, Natha9.com, Jdor, Relawan TIK Tuban, Sematta, HIMAM, RESIK, APPA, Sobat Syukur, ABPEDNAS, BUMDESMA Soko Lestari, Turun Tangan Bojonegoro, APMMIK, Visit Bojonegoro, Pemuda LDII, KEMENDES, KKN Unugiri 2022, PAC GP Ansor, Fatayat NU, HCRC, Karang Taruna Bima Muda desa Trutup, Kelas Inspirasi, Suaradesa, Banyuurip.com, BlokBojonegoro, jagatsembilan.com, Jejak Potensi.
