JagatSembilan.com | Bojonegoro – Kolaborasi antara Indonesian Off-Road Federation (IOF) Bojonegoro, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, dan warga membuahkan hasil membanggakan. Bersama-sama, mereka berhasil mengevakuasi besi Jlurug Jembatan Sogo-Ngrejeng dari dasar Sungai Gandong. Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara komunitas, pemerintah, dan masyarakat mampu mengatasi tantangan di medan sulit.
Dilansir dari suarabanyuurip.com Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksono, menyampaikan bahwa kerja sama dengan IOF memang diperlukan dalam situasi tertentu. Salah satunya ketika evakuasi benda-benda besar tidak memungkinkan dilakukan dengan alat milik BPBD.
“Dalam penanggulangan bencana alam, kami (BPBD) juga kerja sama dengan IOF. Bertujuan untuk memudahkan evakuasi jika ada benda-benda tersangkut atau sejenis lainnya yang tidak bisa diangkut dengan alat yang ada di BPBD. Bisa ditarik dengan Jeep dari IOF,” jelas Heru, Senin (19/05/2025).
Ia mengungkapkan, evakuasi besi Jlurug Jembatan Sogo-Ngrejeng menjadi salah satu bukti nyata dari kerja sama ini. Karena medan yang tidak memungkinkan untuk alat berat, pihaknya berkoordinasi dengan IOF untuk menggunakan kendaraan offroad dalam proses evakuasi.
“Karena jalan menuju lokasi tidak memungkinkan dilewati alat berat, kami koordinasi dengan pihak IOF Bojonegoro untuk membantu mengevakuasi besi Jlurug jembatan dengan ditarik Mobil Jeep Offroad,” tambahnya.
Heru juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana di tengah curah hujan yang masih tinggi.
“Tetap waspada, saat dalam perjalanan kondisi hujan campur angin lebih baik berhenti cari tempat yang aman, pun dengan warga yang ada di bantaran sungai waspada banjir dan tanah longsor,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua IOF Pengurus Kabupaten Bojonegoro, Budi Irawanto atau akrab disapa Mas Wawan, menyatakan dukungannya terhadap kerja sama ini.
“Tujuannya kan baik, yaitu membantu dalam penanggulangan bencana alam. Tentu kami menyambutnya dengan baik dan siap turun langsung,” ungkapnya.
Kerja sama semacam ini diharapkan terus berlanjut untuk memperkuat respons kebencanaan di Bojonegoro, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau alat konvensional.
Diberitakan sebelumnya, bahwa pada Jumat (16/05/2025) jlurug itu hanyut terbawa arus air karena hujan dengan intensitas tinggi. Akhirnya dengan kerjasama yang baik antara IOF, BPBD Bojonegoro dan warga jlurug bisa dimanfaatkan kembali