JagatSembilan.com | Bojonegoro – TNI Polri mempertegas posisi netralnya pada pemilu 2024. Hal itu disampaikan dua institusi itu dalam Koordinasi Pengamanan Logistik Pemilu 2024 oleh KPU Bojonegoro. Selasa (05/12/2023)
Abdul Karim Perwakilan dari Kodim 0813 Bojonegoro dalam kesempatan itu mengatakan, netralitas TNI tidak perlu diragukan lagi.
“Kita tidak mendukung salah satu Pasangan Calon Capres-cawapres tidak mendukung salah satu parpol,” kata Abdul Karim
Dirinya memberi pesan secara tegas kepada Komandan Koramil yang hadir.
“Disini saya tegaskan lagi untuk para Ndan Ramil, kita netral tidak ada dukung mendukung Parpol ataupun Capres-cawapres,” tegas Abdul Karim.
Sementara itu Budi Santoso Kepala Bagian Ops. dalam sambutanya mengatakan, kita sering di curigai di medsos itu tentang netralitas kita, namun ke netralan kita tidak perlu diragukan.
“Polri Bojonegoro netral tidak terlibat dalam politik manapun, untuk itu kita mentiadakan patroli ke kantor-kantor partai politik,” terangnya.
Selain itu menurutnya, kita tidak ada kepentingan dalam politik, dan kita tidak bisa mempengaruhi KPU untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
“Beredar juga di Medsos kalau ada CCTV yang konek dari KPU, disini saya menjelaskan kalau sampai saat ini belum ada. Jadi berita di Medsos itu adalah hoax,” tegas Ndan Budi sapaan akrabnya.
Pada kesempatan itu Ndan Budi juga mengatakan, pentingnya untuk melakukan pencoblosan. Ini adalah tugas KPU untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.
“Kita akan mensupport apa yang menjadi kebutuhan KPU termasuk pengawalan apabila penyelenggara KPU mendapat ancaman. Tentu dengan seizin anggota KPU,” terangnya.
Selain itu menurutnya, politik uang itu adalah tantangan bagi kita semua. Tantangan untuk Bawaslu ada 28 TPS rawan politik uang dan ada 35 TPS kurang rawan, dan menurutnya semua itu nanti akan dipantau di hari H.
“Untuk Pilpres kemungkinan akan aman dan tidak terlalu panas. Namun untuk Pilkada nanti kita harus bekerja keras. Tensi akan sangat panas karena calon di wilayah ini,” terangnya.
Ndan Budi juga menjelaskan adanya sebuah mobil yang beberapa hari di depan kantor Parpol,
“Saya langsung kirim Kanit Intel untuk menyelidiki hal itu, saya yang polisi saja memakai plat nomor umum kenapa dia yang orang umum memakai plat nomor polisi, apa mungkin untuk menakut-nakuti tikus saya juga tidak tahu,” tambahnya.
Acara koordinasi itu dilaksanakan di Dewarna Hotel, Hadir dalam acara itu Fatkhur Rohman Ketua KPU Bojonegoro, Kompol Budi Santoso Kabag Ops Perwakilan Polres Bojonegoro, Abdul Karim Perwakilan Kodim 0813, Dr. Sucipto Asisten Sekda Bojonegoro.
Ada juga Moch. Zainuri anggota Bawaslu Bojonegoro, Arief Nanang Sugianto, Kepala Satpol PP Bojonegoro, Mahmudi Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, Kapolsek se-kabupaten Bojonegoro, Danramil se-kabupaten Bojonegoro, Camat se-kabupaten Bojonegoro, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) se-kabupaten Bojonegoro, Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) se-kabupaten Bojonegoro.(wio/red)