JagatSembilan.com | Bojonegoro – Guna menyediakan air bersih pada warga Kabupaten Bojonegoro yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, Ademos bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada memasang alat panen air hujan.
Jagatsembilan.com melihat langsung instalasi alat panen air hujan itu, berupa tangki besar yang dipasang di bawah talang rumah warga. Seperti yang terpasang di rumah Edi Harianto warga Dusun Kramanan Desa Jatimulyo Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro kemarin (02/02/2025).
Dalam keterangan Zaenal Arifin perwakilan Ademos mengatakan, air yang dari talang dimasukkan ke dalam tangki, yang sudah terpasang filter dan instalasi alat panen air hujan.
“Dalam tangki tersaring oleh filter daun, setelah masuk akan difilter lagi oleh debu kasar, kemudian akan difilter kembali oleh filter debu halus,” terang Zaenal Arifin.
Zaenal Arifin menambahkan, Air dapat langsung diminum lewat kran yang tersedia, karena menurutnya air yang keluar itu sudah aman untuk dikonsumsi.
“Kadang air hujan itu lengket kan? Nah dengan alat ini sudah difilter jadi tidak lengket dan bisa langsung diminum,” terang Zaenal Arifin.
Arif sapaan akrab dari Zaenal Arifin menambahkan, jika air sudah penuh, luapan air dari tangki akan kita upayakan untuk dimasukkan ke perut bumi.
“Kalau yang sudah ada itu luapan air dari tangki itu dimasukkan dalam sumur, baik sumur gali atau sumur bor. Dengan begitu ketersediaan air tanah akan melimpah dan bisa dipanen lagi pada selesainya musim hujan,” tambahnya.
Zaenal Arifin juga mengungkapkan saat ini, Ademos dan UGM sudah memasang 30 instalasi alat panen hujan yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro.
“Di dusun Kramanan Desa Jatimulyo Kecamatan Tambakrejo ada 10 unit, Dusun Pepe desa Nganti Kecamatan Ngraho ada 9 unit, Dusun Tukbuntung Nganti Kecamatan Ngraho 1 unit, Dusun Benet Desa Bakalan Kecamatan Tambakrejo 3 unit, Ademos 1 unit, SMP 2 Purwoasri 2 unit, Ponpes Wasilatul Huda Desa Dukohkiduk Kecamatan Ngasem 2 unit dan Pondok Yaspira Desa Tulungagung Kecamatan Baureno 2 unit,” terang Zaenal Arifin.
Sementara itu Edi Harianto warga yang rumahnya dipasang instalasi alat panen air hujan mengatakan, dirinya merasa terbantu dengan adanya instalasi alat itu.
“Sebelum ada alat ini, saya biasa ngambil air di sumberan depan gedung SD sana (sekitar 500 meter dari rumah Edi Harianto.red),” kata Edi sambil nunjuk lokasi sumber air.
Dia menambahkan, saat ini dirinya dan keluarga beserta warga lain yang dekat dengan rumahnya bisa mengambil dan memanfaatkan instalasi itu.