JagatSembilan.com | Bojonegoro – Puluhan santri dari berbagai pesantren di wilayah Ojo Lamban (Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban) mengikuti kegiatan Madrasah Media “Kuliah Film Santri 2025” yang digelar oleh Komunitas Media Pondok Jawa Timur pada 11–12 Oktober 2025 di Pondok Pesantren Nurul Falah, Dander, Kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan ini menghadirkan Sokhibun Ni’am, M.Pd, seorang instruktur filmmaker profesional bersertifikat internasional, sebagai pemateri utama. Para peserta memperoleh pembekalan intensif tentang penulisan naskah, teknik sinematografi, pengambilan gambar, hingga proses penyuntingan film.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Kang Khozin dari PP Nurul Islam Al-Muniri Bojonegoro menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh peserta.
“Panjenengan semua sama dengan investasi akhirat. Setiap karya yang mengandung nilai dakwah akan terus mengalir pahalanya. Kalian semua luar biasa,” ujarnya dengan penuh semangat.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah, KH. Muhammad Kamaluddin, memberikan pesan mendalam tentang pentingnya peran santri di era digital. Menurut beliau, santri harus mampu menjadi pelaku aktif di dunia media agar nilai-nilai Islam tetap menjadi arus utama di ruang publik.
“Santri tidak cukup hanya bisa mengaji, tapi juga harus pandai bermedia. Konten-konten di media sosial harus dikuasai oleh santri agar pesan kebaikan tersebar lebih luas. Dan jangan lupa, santri juga harus sejahtera — harus kaya agar dakwahnya kuat,” tutur KH. Kamaluddin yang disambut tepuk tangan peserta.
Pemateri utama, Sokhibun Ni’am, M.Pd, juga menegaskan bahwa penguasaan media merupakan bentuk dakwah modern yang harus dikuasai oleh santri masa kini. Ia mengajak peserta untuk tidak takut berkarya dan terus mengasah kemampuan kreatif.
“Film adalah bahasa universal yang bisa menyampaikan pesan kebaikan dengan cara yang indah. Santri harus berani menulis, merekam, dan menampilkan nilai-nilai pesantren agar dunia tahu bahwa dakwah juga bisa lewat layar,” pesannya di sela sesi pelatihan.
Selama dua hari pelaksanaan, kegiatan berlangsung padat dan interaktif. Peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga mempraktikkan langsung pembuatan film pendek dan mempresentasikan hasil karyanya. Seluruh peserta difasilitasi dengan modul, sertifikat, konsumsi, dan akomodasi yang mendukung proses belajar berjalan lancar.
Melalui program ini, Komunitas Media Pondok Jawa Timur berharap lahir generasi santri yang kreatif, berdaya saing, dan mampu berdakwah melalui media visual, sejalan dengan semangat “Santri Melek Media, Dakwah Tanpa Batas.”