Jagatsembilan.com | Bojonegoro – Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 telah dirilis. Data survei menunjukan bahwa Kabupaten Bojonegoro Prevelensi Balita Stunting mencapai 24,3%. Kabupaten menduduki nomer 9 tertinggi di Jawa Timur dan yang paling tinggi adalah Kabupaten Jember mencapai 34,9%.
Sementara itu Ita Mustofa Rini Sub Koordinator dan Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Bojonegoro, mengatakan SSGI adalah survei yang hanya mengambil sampel saja. Sementara Dinas Kesehatan sendiri telah melakukan pencatatan pada bulan timbang dengan keseluruhan. Hasilnya Prevelensi Stunting Balita pada Desember 2022 sebesar, 2,76% atau 2027 Balita.
Bu Ita sapaan akrabnya juga mengatakan pada Februari 2023 angkanya juga turun kembali. Pada Februari 2023 angkanya menjadi 2.45% atau 1765 Balita.
Pada kesempatan itu dirinya juga mengatakan bahwa penimbangan dilakukan setiap bulan. Jika tidak hadir pada saat timbang, para kader akan melakukan penjemputan dirumah balita. “Jadi tidak loss data,” katanya.
Pada kesempatan itu Bu Ita juga menerangkan bahwa pemerintah telah memberikan pemberian makanan tambahan. Diantaranya ada susu, ada vitamin dan mineral mix
“Sasarannya ada gizi buruk, gizi kurang untuk balita Stunting Ibu Hamil yang gizinya kurang sama ibu menyusui yang gizinya kurang,” tambahnya.
Bu Ita juga menambahkan bahwa untuk anggaran pemberian makanan tambahan tahun 2022 sebanyak Rp. 8.901.612.000 .
“Alkhamdulillah angka Prevelensinya semakin menurun semakin menurun” imbuhnya.
Selain itu Bu Ita juga menambahkan, di semua posyandu di Kabupaten Bojonegoro juga telah memiliki alat antropometri (alat ukur tinggi badan dan berat badan) sesuai standar.