Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap pemilu berlangsung, para paslon selalu mencoba meraup suara dari kalangan Nahdliyyin.
Seringkali isu ini menjadi santer diberitakan, bahwa sampai Gus Yahya Selaku Ketua Umum PBNU terus menegaskan bahwa PBNU tidak pernah berafiliasi dengan parpol manapun. Tentu ini menunjukkan kalau memang NU punya power dan massa yang begitu banyak sehingga menjadi rebutan para Bakal Calon Presiden untuk mendampinginya demi mendongkrak perolehan suara.
Pun begitu pada Pemilu 2024 yang akan datang, sudah begitu santer isu beredar beberapa nama yang potensial dan digadang-gadang menjadi Bakal Calon Wakil Presiden yang berlatar belakang Nahdlatul ‘Ulama. Dari 3 Capres baru 1 Capres yang sudah mendeklarasikan Cawapres yaitu Muhaimin Iskandar yang juga dikenal berlatar belakang Nahdlatul Ulama.
Seringkali Calon Presiden menggandeng Calon Wakil Presiden yang berlatar belakang NU hanya untuk mendongkrang suara akan tetapi peranya kurang maksimal.
Maka dari itu kami dari BEM PTNU Se-Nusantara akan Mendorong dan Melihat gagasan serta peran Calon Wakil Presiden ketika terpilih melalui Diskusi Adu Gagasan dengan tokoh potensial yang masuk bursa Calon Wakil Presiden berlatar belakang Nahdlatul ‘Ulama seperti Muhaimin Iskandar, Erick Thohir, Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid Hingga Said Aqil Siradj pada tanggal 05 Oktober 2023 di Gedung Joang 45 Jakarta.