JagatSembilan.com | Bojonegoro – menjelang berakhirnya jabatan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah pada 14 September 2023 mendatang, mendapat berbagai tanggapan dari Warga Bojonegoro.
M. Idris Ketua Kelompok Tahlil yang juga guru ngaji di salah satu Mushola Desa Sukosewu Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro mengatakan, Kalau Penjabat (PJ) Bupati Bojonegoro nanti bisa meneruskan program-program bupati saat ini.
“Bupati saat ini sangat dirasakan olehnya dan warga sekitar,” kata Pria berkacamata itu.
Dirinya PJ Bupati Bojonegoro mempunyai perhatian pada guru ngaji dan lainnya.
“Semoga PJ Bupati Bojonegoro bisa meneruskan program-program Bupati yang sudah berjalan, terutama perhatian untuk kita para guru ngaji, marbot & kelompok tahlil, mau laki-laki atau perempuan tidak masalah, yg penting memperhatikan rakyat,” tegasnya.
Namun hal berbeda di sampaikan oleh Didin seorang pedagang kaki lima yang biasa berjualan di Jalan Pemuda Bojonegoro. Didin berharap kalau PJ Bupati Bojonegoro nanti lebih memperhatikan nasibnya dan para pedagang kaki lima di seluruh Bojonegoro. Menurutnya dan pedagang kaki lima merasa lebih diperhatikan saat kepemimpinan Bupati terdahulu.
“Mudah-mudahan bisa seperti jaman Pak Yoto (Suyoto adalah Mantan Bupati Bojonegoro yang menjabat pada dua periode yakni, 2008-2013 dan 2013-2018.red) kita di perbolehkan mencari nafkah berjualan di bahu jalan asalkan tetap bersih, kalau sekarang kita sangat merasa sangat berat” terang Didin
Sementara itu Suwito Koordinator ojek online Bojonegoro berharap, siapapun menjadi PJ Bupati ataupun Bupati mendatang agar memperhatikan kalangan bawah khususnya ojek online.
“Harapan saya siapapun PJ Bupati atau Bupati mendatang lebih memperhatikan kalangan bawah seperti kita ojek online ini,” kata Wio sapaan akrabnya.
Wio mencontohkan, dalam satu Minggu sekali mungkin hari Jumat PNS atau ASN dilarang menggunakan kendaraan pribadi.
“Harus pakai angkutan umum, bis ataupun ojek online. Dengan begitu mungkin perekonomian kita kalangan bawah bisa lebih sedikit meningkat.” imbuhnya.
Wio menerangkan, PNS atau ASN mempunyai gaji tetap yang relatif besar. Untuk menambah jiwa gotong royong harusnya seminggu sekali naik kendaraan umum bisa menaikkan jiwa gotong royong membantu sesama dengan menggunakan jasanya.
Pasca Covid 19 orderan relatif sepi, saya harap mereka (PNS/ASN) yang bergaji tetap itu ya berbagi, dengan menggunakan jasa kita.” Pungkasnya