Home / Headline / Tokoh

Selasa, 14 November 2023 - 21:10 WIB

Ceramah Motivasi, Yenny Wahid Cerita Perjuangan Berproses Sendiri Meski Bapaknya Seorang Presiden

JagatSembilan.com | Surabaya – Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid Putri Presiden ke 4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, memberikan ceramah motivasi kepada santriwan dan santriwati Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/11/2023) malam.

Mulanya, Yenny Wahid berbicara tentang keistimewaan belajar di pesantren sebab diajari untuk disiplin dari awal. Sebab, menurutnya, disiplin merupakan sebuah kebiasaan dan kesuksesan selalu berawal dari kedisiplinan.

“Orang kalau mau mencapai tujuan bukan orang yang niatnya paling berhasil, bukan orang yang bapaknya paling sukses dan kuasa yang akan berhasil,” katanya.

Direktur Eksekutif Wahid Fondation ini mengatakan bahwa orang yang instan biasanya akan menabrak. Namun, berbeda dengan seseorang yang merintis dari bawah akan merasakan manisnya buah dari keringatnya sendiri.

“Tapi kalau dari kecil hanya disuapi terus, makan buah dikupasin, makan diambilkan gak pernah masak sendiri, gak pernah merasakan beratnya hidup, ketika orang tua gak ada, kira-kira bisa survive gak? gak bisa. Saya jelek-jelek begini anak presiden juga,” ujar Yenny sambil seloroh di hadapan para santri.

Kemudian Yenny melanjutkan, dirinya pun mengaku masih menjadi politisi yang agak gagal, sebab, dirinya tidak pernah disiapkan oleh bapaknya Gus Dur. Tapi disuruh nyari sendiri jalannya untuk menjadi seorang politisi.

Baca Juga  Ganjar Maju Meneruskan Perjuangan Jokowi! 

“Tapi saya bersyukur karena dengan begitu saya berjuang, anaknya Gus Dur mau taruh dimana saja insya Allah hidup,” ujarnya.

Ketua Umum FPTI ini bercerita semasa dirinya kuliah di Amerika Serikat yang tidak bayar karena mendapatkan beasiswa. Begitupun adiknya yang harus kursus bahasa Jerman karena mau melanjutkan S2 di Jerman karena gratis meskipun bapaknya presiden waktu itu.

Menurut Yenny, saat dirinya mau mau berangkat ke Amerika Serikat, dirinya tidak memiliki uang. Padahal, untuk kuliah di luar negeri di rekening mahasiswa harus sudah ada uangnya.

“Waktu itu saya beasiswanya belum jelas, nekat saya sudah diterima akhirnya saya pinjam uang ke teman saya, yang penting diisi dulu di rekeningnya,” ceritanya.

Begitupun saat berangkat di bandara, dirinya diantar bapaknya Gus Dur yang saat itu masih menjabat Presiden, dirinya dikasih uang, namun uang yang dikasih jumlahnya sangat jauh dari kebutuhan sebagai mahasiswa di Amerika.

Baca Juga  Niat Selamatkan Anak Tenggelam, Deni Rosidi Sang Pahlawan Malah Hilang

“Ketika saya di Amerika baru ada kepastian dapat beasiswa, yang penting modal nekat dulu,” katanya.

Saat dirinya selesai kuliah, sebagai bentuk kemandirian Yenny pun sudah bekerja di beberapa surat kabar di Autralia, dari pekerjaan ini, Yenny pun mendapatkan bayaran yang cukup karena dirinya masih belum menikah dan gajinya dalam bentuk mata uang dollar.

“Karena Gus Dur itu bukan warisi uang, yang diwarisi adalah semangat, yang diwarisi adalah perjuangannya itu. Karena itulah kita semua mencari jalannya sendiri, dan insya Allah ketika kita mencari jalan sendiri itu jauh lebih hakiki, jauh lebih bermakna, dan jauh lebih solid,” bebernya.

Share :

Baca Juga

Headline

Ratna Juwita Sari Hadiri Pelatihan Manajemen Bumdes dan Koperasi

Headline

Peringati Hari Desa, Tim KAUJE Tanam Bunga Telang di RS Muslimat NU Muna Anggita 

Headline

Pelantikan Pengurus, PMII Rayon Raden Paku Gelar Pelatihan Makalah dan Peringati Maulid

Headline

Gandeng Pengusaha dan DPR Lazisnu Buka Puasa Bersama Yatim & Difable

Headline

Ratusan Guru Swasta se Kabupaten Bojonegoro Geruduk Kantor Bupati Bojonegoro 

Headline

Makin Hari Makin Banyak Kelompok Masyarakat Nyatakan Dukungan kepada Nurul Azizah

Headline

Gak kaprah, Ternyata Setyo Wahono juga siapkan Insentif untuk Penggali Kubur

Ekonomi & Bisnis

Melihat Zaidan Production, Usaha Milik Alumni PMII Penyedia Souvenir, Seminar Kits dan Gift Set