JagatSembilan.com | Bojonegoro – Kandidat Doktor Mengabdi resmi dibuka di SmartClass, Gedung Pascasarjana Unugiri Bojonegoro hari ini Selasa (28/11/2023). Kandidat doktor dari Universitas Islam Malang (Unisma) disambut hangat oleh Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro.
Kandidat Doktor Mengabdi ini diikuti oleh enam orang mahasiswa dari program Doktor Pendidikan Agama Islam Multikultural Pascasarjana Unisma. Para mahasiswa ini akan melakukan pengabdian dan penelitian di Pascasarjana Unugiri Bojonegoro selama dua bulan.
“Selamat datang para kandidat doktor Unisma. Semoga nantinya dapat mengabdi di Pascasarjana dengan baik, dan menjadi lulusan terbaik,” ungkap Direktur Pascasarjana Unugiri Bojonegoro, Dr. Hj. Sri Minarti, M.Pd.I. membuka PKM Kandidat Doktor Mengabdi.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan Pascasarjana Unugiri Bojonegoro dan mahasiswa Pascasarjana program Magister Pendidikan Agama Islam dan Magister Hukum Ekonomi Syariah, serta beberapa delegasi dari program S1.
Para audiens sangat antusias menyimak motivasi-motivasi dari para kandidat doktor.
“Salah satu kunci sukses adalah semangat dan telaten. Belajar tidak pandang waktu dan ruang, tetap semangat untuk menuntut ilmu, khususnya bagi kaum perempuan,” ucap Ulfah Hayati Muzayanah, salah satu peserta Kandidat Doktor Mengabdi Unisma membagikan kisah perjalanannya dalam menempuh pendidikan di usia yang sudah tidak muda lagi.
Hal senada juga disampaikan oleh Kyai M. Taufiq Asyhuri, M. Pd. salah satu Mahasiswa Doktoral Unisma Peserta Program Kandidat Doktor Mengabdi (KDM) ketika mewakili sambutan Peserta Program KDM, bahwa modal utama mengikuti program Doktoral adalah semangat.
Kiyai yang juga menjabat menjadi Ketua MWCNU Trucuk serta Ketua Tim Kaderisasi PCNU kabupaten Bojonegoro itu menyatakan ما زلت طالبا (Jangan pernah berhenti menjadi pencari ilmu).
“Tentu ada suka dan dukanya dalam menempuh program doktoral ini. apalagi bagi yang sudah berusia kepala lima alias lima puluh tahun ke atas, usia yang rata rata orang sudah saatnya menikmati masa menjelang tua tanpa harus banyak berfikir keras, menulis jurnal, membuat makalah, buku ber ISBN dan lain sebagainya tentu butuh meluangkan waktu. Tetapi sepanjang semangat itu ada insya Allah jalan akan terbuka lebar.” terang Kyai M. Taufiq Asyhuri, M. Pd