JagatSembilan.com | Bojonegoro – Pengusaha Kontruksi di Kabupaten Bojonegoro bisa bernapas lega. Pasalnya Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro menghidupkan kembali konten lokal untuk pengusaha konstruksi di kabupaten Bojonegoro.
Semangat ini disampaikan oleh Setyo Wahono maupun Nurul Azizah, saat menerima audiensi Himpunan Kontraktor Bojonegoro (HKB) dengan Bupati dan Wakil Bupati yang juga dihadiri sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkab Bojonegoro, beberapa hari lalu.
“Kita ingin kontraktor lokal ini punya daya saing. Karena itu perlu dihidupkan kontraktor Konten lokal,” kata Bupati Wahono di hadapan ketua dan sekretaris 12 asosiasi kontraktor di Bojonegoro yang tergabung di HKB.
Selain itu, Wahono juga menekankan tentang kualitas pekerjaan yang harus baik. Hal ini menjadi tujuan utama dihidupkannya kontraktor Konten lokal. Ia yakin, kontraktor lokal mampu bekerja dengan baik dan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas.
Pernyataan senada juga disampaikan Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah. saat membuka seminar dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, Sabtu akhir pekan lalu.
Alham M. Ubey, Ketua Himpunan Kontraktor Bojonegoro mengatakan, bahwa saat ini kontraktor lokal Bojonegoro sangat solid dan kompak. Para kontraktor tidak ingin ada lagi proyek gagal di Bojonegoro. HKB juga ingin punya kontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Bojonegoro.
Menurut Alham, bila ada pekerjaan yang tidak berkualitas, yang dirugikan adalah masyarakat Bojonegoro. Maka para kontraktor lokal akan benar-benar menjaga kualitas.
“Semangat para kontraktor ini dampaknya akan terjadi proyek yang berkualitas. Tidak ada lagi proyek yang ambruk di tengah jalan atao ambruk ketika baru ada serah terima,” kata mantan reporter RCTI ini.
Menurutnya, dengan dihidupkannya kontraktor konten lokal ini juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat. “Belanja barang dan jasa akan menjadi hidup, maka ekonomi masyarakat juga meningkat,” ujar Alham.
HKB berharap, pemerintahan Setyo Wahono -Nurul Azizah ini benar-benar memberi perhatian, kesempatan dan kepercayaan kepada kontraktor lokal untuk mengerjakan proyek-proyek infrastruktur yang didanai oleh APBD Bojonegoro.
“Kami mampu kok mengerjakan, la kenapa harus diberikan kepada kontraktor dari luar, kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan yang spesialis yang di antara kami tidak ada yang mampu mengerjakan, bolehlah dikerjakan kontraktor dari luar Bojonegoro,” jelasnya.
Ditambahkan, HKB tidak ingin seperti tahun-tahun lampau, dimana mayoritas pekerjaan APBD dikerjakan kontraktor dari luar. “Hal itu namanya mencederai konten lokal,” tegasnya.