JagatSembilan.com | Bojonegoro – Puluhan Alumni Universitas Negeri Jember dari Kabupaten Bojonegoro hari ini, Minggu (19/01/2025) gelar silaturahim dalam sinergitas dengan Creative Economy Community (CEC) Bojonegoro. Setelah acara tersebut berlanjut Musyawarah Daerah Keluarga Alumni Universotas Negeri Jember (Musda KAUJE) Korda Bojonegoro.
Kegiatan itu dilaksanakan di Warung Hatmi di Jalan Basuki Rahmat No. 44 B Bojonegoro Jawa Timur dimulai pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Dalam Musda KAUJE Korda Bojonegoro itu disepakati bersama secara aklamasi drg. Sofan Solikin S, C. Ht, C.I menjadi Ketua KAUJE Korda Bojonegoro.
Musda Di hadiri Oleh perwakilan Pengurus Wilayah KAUJE Jawa Timur Dr. Ulil dan puluhan alumni Universitas Negeri Jember yang berada di Kabupaten Bojonegoro.
drg. Sofan Solikin S, C. Ht, C.I dalam sambutannya setelah dirinya terpilih menyampaikan kesiapannya jika memang dikehendaki oleh para senior dan juga mayoritas alumni Universitas Negeri Jember
“Siap tidak siap ya mesti siap, apalagi ini permintaan mayoritas senior diiyakan semua yang hadir,” kata Dokter Sofan sapaan akrab dari drg. Sofan Solikin.
Menurut dokter Sofan yang juga Direktur RS Muslimat NU Muna Anggita itu, KAUJE Korda Bojonegoro bisa hidup jika semua bisa bekerjasama.
“Saya juga meminta Gus Adib Nurdiyanto untuk mendukung dalam kesekretariatan organisasi ini sebagai sekretaris, karena memang diperlukan tenaga muda yang kencang berlari, Insya Allah bisa jika kita bersama sama. Kita pasti Bisa.” pungkas Dokter Sofan.
Pada kegiatan itu juga ada diskusi interaktif untuk membangkitkan ekonomi kreative di Bojonegoro.
Pada diskusi interaktif itu, mendatangkan Arif Purwanto sebagai pemateri. Dalam paparannya Arif Purwanto menyatakan, pentingnya melakukan mapping dan riset sebelum memasuki bisnis ekspor.
“Mapping perlu dilakukan untuk menganalisa ketertarikan beberapa negara yang selanjutnya disusul dengan riset kapasitas produksi terkait bahan baku yang berkelanjutan,” terang Arif.
Sementara itu Adib Nurdiyanto selaku ketua Creative Economy Center (CEC) menyampaikan bahwa pelaku ekonomi kreatif juga perlu lebih semangat mengikuti fasilitasi sertifikat HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points.red)
“Dan fasilitasi uji laboratorium yang juga menjadi syarat administrasi pelaku ekspor,” terang Adib.