Jagatsembilan.com | Bojonegoro – Delayed Boy sebuah nama panggung dari Yuniar Alfa. Dia adalah pendatang baru solo pria asal Bojonegoro dengan otentik suara rock bercampur falset mengambil jalur Blues Pop untuk merepresentasikan warna musiknya.
Bermula berkarir semenjak SMP sebagai rhythm gitar di sebuah acara pentas seni sekolah. Kemudian berlanjut ke bangku SMA. Di SMA sebagai lead gitar di jalur pop rock. Dirinya sempat berburu beberapa parade dan festival musik antar kabupaten dan kota. Selain itu dirinya mulai belajar dan explorasi beberapa genre musik.
Pada bangku perkuliahan pada 2013 si Delayed Boy ini bergabung sebagai lead gitar disebuah band pop punk bernama “Nevermore”. Sempat melalang buana antar kampus di Surabaya. Dan berhasil melahirkan tiga buah lagu yang salah satunya bertajuk Memoir of October. Berpindah ke sebuah Band Rock N Roll bernama “Meanwalls” pada 2015. Di Meanwalls dirinya dengan posisi yang sama. Meanwalls sempat berkeliling dari kampus dan café di Surabaya. Selain itu juga sempat melahirkan sebuah EP Coming Leaving.
Selain itu juga sempat menjadi drummer pada 2018 di sebuah band rock blues bernama Living Like A Larry. Di Living Like A Larry sempat melahirkan 5 buah lagu dan sempat menjadi opener salah satu band indie Surabaya. Pada saat di Living Like A Larry juga manggung di beberapa kota hingga akhirnya bubar di akhir 2019 dan memutuskan untuk menjadi penyanyi solo.
Nama Delayed Boy sendiri tercipta dari sebuah gambaran dirinya yang begitu delay dalam menghadapi problematika hidup, serta kecintaannya terhadap musik falset dan effect suara delay dalam bereksperimen nya melalui musik.
Dari seluruh kegagalan nya dalam membina sebuah band, dirinya merasa punya bekal yang dia peroleh tercukupi. Akhirnya pria bermata sayu tersebut menetapkan jalur musik nya melalui solo player pada tahun 2020.
Pada Agustus 2020, Delayed Boy merilis single pertamanya bertajuk New Day yang didistribusikan secara indie. Lagu yang ia ciptakan sejak 2017 tersebut mendapat respon baik masyarakat dan beberapa media partner independen di seluruh tanah air. Hingga di undang untuk menjadi penampil tamu di sebuah event Live Streaming Kios Ojo Keos Jakarta.
Disusul Music Video (MV) pada Oktober 2020. MV juga menampilkan visual representasi tentang lagu tersebut dan diproduksi sejak Juli 2020. MV berdurasi 5 menit itu diproduksi oleh Kos Harian Entertainment yang di direct langsung oleh Delayed Boy.
Selang tiga bulan sejak dirilisnya single pertama, Desember 2020 Delayed Boy hadir kembali dengan single kedua.
Pressure lagu yang diciptakan sendiri. Dengan dibantu beberapa lirik oleh teman seperjuangan Mighfar Suganda menceritakan kebimbangan sebuah pilihan antara idealis ataukah kompromi sehingga tertekan antara paradigma tersebut.
Lagu tersebut tembus hingga ke negeri jiran melalui salah satu Media Musik setempat yaitu Malaya Roll. Sempat juga ditunjuk oleh Malaya Roll mewakili Indonesia dalam sebuah event Online Concert 3 Negara
yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
April 2021 menjadi waktu dimana terlahirlah single ketiga People Change. Kali ini bernuansa Dream Pop menceritakan tentang kepahitan masa kelam Delayed Boy di masa lalunya.
Pada Mei 2021, ditunjuk oleh salah satu Event Organizer setempat yaitu Frontman Production untuk menjadi Opener Iksan Skuter dalam sebuah Event Tour Jawa Timurnya, serta di Januari 2022 ini terpilih menjadi Opener lagi oleh salah satu band yang lagi naik daun Coldiac di Event Anniversary Café Ayam Ternak x Tekoku di Bojonegoro.
Sementara itu, album musik “Souvenir from the past” merupakan proyek dari Delayed Boy berisikan 7 buah lagu yang mempunyai benang merah di setiap lagunya di tahun 2023 mendatang.
