JagatSembilan.com | Bojonegoro – Peduli terhadap isu stunting yang ada di Bojonegoro, Pengurus KAUJE , Creative Economy Community (CEC), dan RS Muna Anggita Bojonegoro Rencanakan koordinasi terkait akan di gelarnya Workshop tentang makanan bergizi kemarin, Rabu (05/02/2025).
Dalam koordinasi tersebut di hadiri drg. Sofan Solikin Direktur RS Muslimat NU Muna Anggita, drg. Melly Utarini Perwakilan KAUJE Korda Bojonegoro, Adib Nurdiyanto Ketua CEC Bojonegoro dan Ustadz Sanusi Divisi Kerohanian RS.
Rapat perencanaan kegiatan workshop itu di ruang Direktur RS Muslimat NU Muna Anggita Jl. Jend. Ahmad Yani No. Bojonegoro Jawa Timur.
Ustadz Sanusi dalam keterangannya mengatakan, dalam workshop nanti akan memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pelaku UMKM yang bergerak di pangan.
“Baik dari anggota CEC maupun KAUJE dan Masyarakat Bojonegoro secara umum dipersilahkan mengikuti,” kata Ustadz Sanusi.
Dia menambahkan, peserta workshop nanti tidak dipungut biaya, bahkan menurutnya, ada pemeriksaan kesehatan secara gratis pada peserta dan ada sertifikat workshop.
“Workshop direncanakan akan dilaksanakan pada 14 Februari 2025 Pukul 12.30 WIB mendatang,” imbuhnya.
Sementara itu drg. Sofan Solikin mengatakan, stunting di Bojonegoro masih ada, menurutnya workshop itu merupakan perhatian kita bersama.
“Nanti akan di jelaskan bagaimana mengolah makanan supaya kandungan gizi tetap baik dan bisa mencukupi kebutuhan gizi harian,” harapannya hasil olahan tetap menghasilkan gizi yang terbaik yang terkandung dalam bahan makanan,” terang Dokter Sofan sapaan akrab dari drg Sofan Solikin yang juga Kepala Banser Kesehatan Bojonegoro atau Kepala Satuan Kusus Banser Husada Satkorcab Bojonegoro itu.
Menurut Dokter Sofan, workshop yang akan dilaksanakan itu merupakan bentuk kepedulian terhadap isu stunting yang ada di Bojonegoro.
“Dengan memberikan sosialisasi dan edukasi melalui workshop,” tambah Dokter Sofan.
Adib Nurdiyanto Ketua CEC Bojonegoro dalam keterangannya mengatakan, pelaku ekonomi juga perlu pengetahuan dan informasi supaya tetap bisa memberikan gizi terbaik.
“Hingga nantinya berdampak pada gizi masyarakat yang mengkonsumsinya.” kata Adib.