Jagatsembilan.com | Bojonegoro – Serikat Buruh Konstruksi Indonesia (SBKI) Kabupaten Bojonegoro menggelar orasi di depan pagar kantor DPRD Bojonegoro, Jalan Veteran, Bojonegoro, Rabu (12/02/2025). Dalam aksi tersebut, 6 orang anggota SBKI Bojonegoro melakukan orasi secara bergantian.
Mereka menuntut DPRD Bojonegoro dan pemerintah daerah untuk segera menanggapi aspirasi mereka dan meningkatkan perlindungan terhadap buruh konstruksi. SBKI Bojonegoro juga menyatakan keprihatinannya atas masih tingginya kecelakaan kerja di sektor konstruksi.
Menurut Ketua SBKI Bojonegoro, Arif Rahmanto, data Kementerian Ketenagakerjaan RI tahun 2022 mencatat bahwa sektor konstruksi memiliki tingkat kecelakaan kerja tertinggi, yaitu 32%.
“Faktanya, kerentanan kecelakaan kerja dan rendahnya kualitas kesehatan kerja masih menjadi jerat yang mencekik para buruh konstruksi,” terangnya.
Arif Rahmanto, juga menyatakan bahwa masih banyak buruh konstruksi yang mengalami ketiadaan kontrak kerja, jam kerja yang panjang, upah tidak layak, minimnya alat pelindung diri (APD) yang standar, buruknya perlindungan K3, rendahnya jaminan keberlangsungan kerja (rentan PHK) hingga belum adanya serikat buruh di lingkungan kerja.
Oleh karena itu, SBKI Bojonegoro mendesak pemerintah daerah untuk memperhatikan nasib buruh konstruksi dan meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan K3 di sektor konstruksi.
“Kami juga menyerukan kepada seluruh pekerja di sektor konstruksi untuk membangun atau bergabung dengan serikat buruh agar dapat berkolaborasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendapatkan kondisi dan lingkungan kerja yang lebih baik,” pungkas Arif.