JagatSembilan.com | Bojonegoro – Puluhan Element Masyarakat Bojonegoro hari ini Kamis, (20/07/2023). bersepakat untuk saling mendukung menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs). Kesepakatan itu diwujudkan dengan tanda tangan bersama di Co Creating Room Pemkab Bojonegoro.
Acara itu dihadiri oleh Bappeda Bojonegoro, Cabang Dinas Kehutanan Bojonegoro, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bojonegoro, Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Dinas PMD Bojonegoro.
Selain itu juga nampak Bakesbangpol Bojonegoro, Kemenag Bojonegoro, Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro, LazisNU Bojonegoro, LazisMU Bojonegoro, Nurul Hayat Bojonegoro, Baznas Bojonegoro
Selain itu media ini Jagatsembilan.com juga hadir dengan suaradesa.co, UNIGORO (LPPPM), UNUGIRI (LPPPM), Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Tuban, LPBINU Bojonegoro, Majelis Lingkungan Hidup PD Muhammadiyah Bojonegoro, Perum Perhutani KPH Bojonegoro serta IDFoS Indonesia.
Rizal Zubaid perwakilan dari IDFoS Indonesia yang memandu acara itu mengatakan, kegiatan itu adalah Kick off Aksi Bersama Piloting Agrosilvopastura – Fishery percontohan.
“Sebenarnya ini sudah kita lakukan bersama, tapi untuk kali ini kita materialkan dalam bentuk dukungan,” kata Rizal Zubad Firdausi yang juga sekretaris Lakpesdam NU Bojonegoro itu.
Sementara itu Joko Hadi Purnomo Direktur IDFoS Indonesia mengatakan kegiatan siang itu adalah Komitmen pencapaian SDGs di Kabupaten Bojonegoro.
“Selain itu juga merespon tantangan perubahan iklim, untuk jangka panjang. Karena indikasi dari perubahan iklim itu sudah ada, seperti banjir bandang, suhu yang tinggi dan situs cuaca yang tidak menentu,” terang Mas Joko sapaan akrabnya.
Selain itu Mas Joko juga menambahkan, pada kawasan hutan banyak potensi. Hal itu supaya masyarakat yang pra sejahtera bisa keluar menuju sejahtera.
“Kawasan kritis yabg kita garap bersama luasnya sekitar 22 hektar. Itu kita buat Perikanan, tanaman pohon dan peternakan,” imbuhnya.
Pada acara itu juga dilaksanakan sesi tanya-jawab. Nampak beberapa peserta menanyakan apa saja yang mengganjal.
Setelah itu dilakukan penanda tanganan dukungan bersama untuk menyukseskan program SDGs. Acara itu berlangsung cair, diskusi para pihak saling menjawab satu sama lain.