JagatSembilan.com | Bojonegoro – Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro hari ini Kamis, (10/08/2023) gelar Sosialisasi Standar Ruminansia Besar. Acara itu dilaksanakan di Aula Dinas Peternakan Jl. Basuki Rahmat Bojonegoro.
Hadir dalam acara itu ada Drh. Catur Rahayu K., M.Si. Kepala Dinas Peternakan, Elfia Nuraini Kepala Bidang Peternakan perwakilan dari Loka Pengujian Standar Instrumen (LPSI) Besar serta seratusan peserta dari peternak yang ada di Bojonegoro.

Drh. Catur Rahayu Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro menyampaikan terima kasih pada LPSI Ruminansia Besar grati pasuruan.
“Yang selalu hadir dengan inovasi hasil penelitiannya untuk diterapkan di peternak Kabupaten Bojonegoro,” katanya.
Sementara itu Jauhari Efendi, SP, MP, wakil Kepala LPSI Ruminansia Besar mengatakan, sangat apresiatif dengan Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro. Menurutnya Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro berkomitmen pengembangan Ruminansia Besar khususnya sapi potong.
“Dan potensi Kabupaten Bojonegoro sangat baik. Baik potensi SDM atau SDA. Khususnya kelembagaan kelompok ternak yang mandiri,” kata Jauhari Efendi
Acara itu dibimbing langsung oleh tim LPSI Ruminansia Besar. Tri Agus perwakilan dari LPSI Ruminansia Besar mengatakan, acara itu untuk menyebarluaskan standart-standart yang berkaitan dengan Ruminansia.

“Biar semua masyarakat itu punya Awar terhadap ternak, bila membeli ternak itu yang ber SNI,” kata Tri Agus.
Menurutnya untuk sapi sendiri ada sembilan sapi yang sudah disertifikasi SNI.
“Ada sapi PO, Sapi Madura, Sapi Limusin dan lainnya,” terangnya.
Pada kesempatan itu dirinya juga menjelaskan kalau seorang peternak ingin mensertifikasi sapinya, bisa menghubungi Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro).
Tri Agus juga menjelaskan kalau di Dinas Peternakan bisa mengeluarkan Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB).
Sementara itu, Elfia Nuraini dalam keterangannya mengatakan, acara ini untuk meningkatkan sapi lokal Kabupaten Bojonegoro.
“Sapi PO sebagai sapi lokal Kabupaten Bojonegoro kita pertahankan untuk Plasma Nuftah,” kata Bu Elfia sapaan akrabnya.
Bu Elfia menambahkan, Sapi PO dikembangkan di Kabupaten Bojonegoro sebagai Wilayah sumber Sapi PO andalan.
Pada kesempatan itu juga dibuat sesi tanya-jawab. Kiswanto salah satu peserta dari kelompok Gembala Jaya Kecamatan Ngasem menanyakan, bagaimana tekhnis asuransi untuk sapi.
Elfia Nuraini menjawab, kalau asuransi. Menurutnya biaya asuransi dua ratus ribu, tapi disubsidi delapan puluh persen.
“Jadi tinggal bayar 40 ribu saja per ekor untuk sapi betina yang diikutkan asuransi,” pungkasnya.