JagatSembilan.com | Bojonegoro – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berinteraksi hangat dengan 1.657 pilar sosial se-Bakorwil Bojonegoro yang hadir di GOR Utama Bojonegoro, Senin (20/11/2023). Acara yang dikemas dalam kegiatan Sapa Pilar Kesejahteraan Sosial Bakorwil Bojonegoro itu pun berlangsung penuh keakraban.
Para pilar sosial yang hadir terdiri dari 1.173 Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), 331 Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan 153 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Mereka berasal dari kabupaten/kota di wilayah Bakorwil Bojonegoro, meliputi Kabupaten dan Kota Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Turut hadir pula, Jatim Social Care (JSC) Dinas Sosial (Dinsos) Jatim.
Seperti dalam Sapa Pilar Kesejahteraan Sosial di Bakorwil Malang dan Bakorwil Madiun, kali ini Gubernur Khofifah didampingi Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM juga menyerahkan tali asih sebesar Rp1 juta kepada semua pilar soial. Tali asih tersebut ditransfer langsung ke rekening Bank Jatim masing-masing pilar sosial. Dalam kesempatan yang sama, Tagana dan TKSK juga menerima kartu BPJS Ketenagakerjaan. Iuran premi BPJS Ketenagakerjaan tersebut telah dibayarkan oleh Pemprov Jatim selama 12 bulan.
Kepada para pilar sosial, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kontribusi mereka dalam penurunan kemiskinan di Jatim. Dia memaparkan, pada periode Maret 2021 hingga Maret 2023 Provinsi Jatim tertinggi menurunkan kemiskinan, yaitu sebanyak 383.920.
Demikian pula halnya dengan kemiskinan ekstrem terjadi penurunan sebesar 3,58 persen. Pada tahun 2020 kemiskinan ekstrem di Jatim sebesar 4,4 persen, angka ini turun menjadi 0,82 persen pada Maret 2023. Di samping itu, Jatim juga penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa secara nasional.
“Pencapaian ini tidaklah mudah dan bukan karya semata perangkat daerah dari provinsi sampai dengan kabupaten/kota, tetapi juga berkat kerja keras dan kerja ikhlas kalian semua yang tergabung dalam pilar-pilar partisipasi kesejahteraan sosial, karena kalianlah ujung tombak, terdekat dengan masyarakat,” ujarnya.