JagatSembilan.com | Lamongan – Dr. Winarto Eka Wahyudi Ketua Program Studi Universitas Islam Lamongan (Kaprodi Unisla) hadir dalam peringatan satu Muharram 1445 H. Pada kesempatan itu Bapak satu anak itu menghadiri acara di Mushola Darussalam Perumnas Made Lamonga.
Dalam tausiahnya Doktor yang masih muda itu menyampaikan, Satu Muharram, Cara Allah agar Hamba-Nya Mudah Memperoleh Rahmat.
Menurutnya, ciri masyarakat berperadaban adalah mereka memiliki catatan titi mangsa (proses perjalanan dari waktu ke waktu.red) dengan melalui kalender.
“Kalender Hijriyah adalah satu ikhtiar eskalasi peradaban masyarakat Muslim yang mulai merangkak naik melalui ijtihad khalifah Umar Ibnu Khattab,” kata Pak Eka sapaan akrabnya.
Selain itu beliau juga menambahkan, Allah memiliki cara khusus untuk menggelontorkan rahmat-Nya melalui waktu-waktu yang khusus dan spesial.
“Jika malam paling spesial adalah lailatul qadr, hari yang utama adalah hari jum’at. Maka bulan-bulan mulia di sisi Allah adalah arba’atun hurum (at-Tawbah: 36),” tambah Pak Eka yang juga Pengurus Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Jawa Timur itu.
Pada kesempatan itu beliau juga menyampaikan, bulan mulia ibarat signal 4G dan 5G, sehingga manusia perlu menyiapkan gelombang yang satu frekuensi melalui ketaatan dan meninggalkan sikap lalai.
“Jika gelombang sama, maka sirkulasi dan transmisi rahmat Allah akan turun dengan lancar karena signal sama-sama bagus,” imbuhnya yang didengarkan serius oleh hadirin.
Selain itu Pak Eka juga menyampaikan, Bulan Muharram adalah momentum meneladani perjuangan Nabi Muhammad. Dalam bahasa Lamongan, Kanjeng Nabi adalah figur yang Bapoh (kuat.red).
“Kuat mental, kokoh kepribadian, sosok yang sangat amat matang dan paripurna utk dijadikan sumber keteladanan dalam segala aspek kehidupan.” pungkasnya.
Acara peringatan satu Muharram itu juga dihadiri oleh seluruh takmir Mushola Darussalam serta puluhan jamaah yang ada di Perumnas Made Lamongan. Nampak para hadirin menyimak tausiah dari Dr. Winarto Eka Wahyudi.